Thursday, January 23, 2014

The Fed Terjebak Permainannya Sendiri. Emas Akan Naik? Simak Analisa Pakar Strategi Pasar Global, Peter Schiff

New York : Pakar strategi pasar global, Peter Schiff memperingkatkan para investor emas untuk tidak takut dengan berbagai aksi dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Schiff bahkan mendorong

"Emas sudah punya harga sendiri kapanpun The Fed mengurangi jumlah dana stimulusnya. Bahkan jika The Fed benar-benar menarik habis seluruh dana stimulusnya, harga emas akan melonjak naik," ungkapnya seperti dikutip dari CNBC, Kamis (23/1/2014).

CEO perusahaan investasi, Euro Pacific Capital tersebut menjelaskan, harga emas merosot tipis pada perdagangan Selasa (Rabu pagi kemarin) karena penguatan dolar.

Selain itu kemerosotan juga dipicu laporan dari The Wall Street Journal yang menyebutkan The Fed akan melanjutkan program penarikan dana stimulusnya saat rapat direksi pekan depan.

Sejauh ini, proyeksi pengurangan pembelian obligasi The Fed telah membuat para investor emas ketar-ketir dan menyebabkan kemerosotan harga emas terparah pada 2013 sejak 30 tahun terakhir.

Akan tetapi Schiff menegaskan, kecemasan para investor tidak pada tempatnya. Dari kacamatanya, The Fed tidak memiliki program penarikan dana stimulus yang strategis, dan saat pasar menyadarinya, emas akan menjadi perdagangan terpanas sepanjang tahun.

"Jika The Fed memulai tapering, seluruh perekonomian akan goyah, saham-saham mulai jatuh, dolar ambruk, dan seluruh program stimulatif yang dilancarkan The Fed sejak 2008 menjadi tak ada gunanya. Itulah mengapa akhirnya The Fed harus tetap terus mencetak uang. Tak bisa berhenti. Dan saat itu, emas akan menjadi investasi yang menarik," papar dia.

Dengan kata lain, The Fed telah terjebak pada siklus peredaran uangnya, dan tak mampu memulihkan ekonomi sepenuhnya. Belum lagi langkah ragu-ragu The Fed dalam menarik dana stimulusnya juga berpengaruh.