Sejumlah negara mulai mengembangkan potensi sumber energi gas, menyusul ditemukannya sejumlah ladang, seperti Angola, Mozambik, Australia, dan Dominika. Gas dinilai menjadi energi masa depan karena relatif lebih murah serta minim polusi.
Rachmad Hardadi, President Director and CEO PT Badak LNG, mengatakan dunia saat ini sedang booming gas, dan banyak negara membutuhkan tenaga kerja yang menguasai berbagai kompetensi di bidang gas.
"Permintaan terhadap tenaga yang berkompetensi di bidang gas besar sekali. Ini adalah peluang. Sekarang kenapa kita tidak berpikir TKI itu adalah expert di dunia migas, di mana revenue-nya bisa berpuluh kali lipat," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (22/12/2014).
Hardadi mengaku mendapatkan permintaan pasokan tenaga kerja Indonesia yang berkopentensi di bidang gas dari Angola, Mozambik, dan terakhir dari Australia.
Mereka belum mempunyai orang-orang professional yang menangani di situ, dan bilang, "Pak Hardadi, I need your manager level, section head, level, operator level. Berapa pun yang bisa Anda kirim dari PT Badak, akan kami terima, dengan gaji 2-3 kali lipat yang diberikan oleh PT Badak."
Saat ini, katanya, gas di dunia sedang booming. Tak usah jauh-jauh ke Amerika, Afrika, Australia, yang namanya Brunei, Malaysia, itu CEO-nya sudah kontrak sama PT Badak, siapa pun yang pensiun di PT Badak silakan dikirim. Bayaran 3 kali lipat. Kata mereka, pensiun di PT Badak 55 tahun itu too early.